Profil Yayasan Cinta Dakwah Indonesia
Yayasan Cinta Dakwah Indonesia berawal dari keinginan dan semangat untuk berbagi inspirasi tentang Islam, anak muda dan juga tentang cinta, maka kami membuat sebuah akun di sosial media instagram yang kami beri nama akun @tausiyahcinta_. Dalam perjalanannya, semangat tersebut tidak terbendung, sehingga kami membentuknya menjadi Majelis Tausiyah Cinta. Dan aktivitas kami pun tidak kami batasi hanya di dunia maya, melainkan kami perluas variasi kegiatannya menjadi kegiatan off air, atau di dunia nyata.
Alhamdulillah, atas ijin Allah SWT pada perkembangannya akhir tahun 2016 kami lembagakan secara resmi dengan mendirikan Yayasan Cinta Dakwah Islam dengan foundernya Sandi Nopiandi, atau yang akrab disapa @KakMasta, beserta teman-teman dan keluarga besarnya. Yayasan Cinta Dakwah Indonesia (CDI) berdiri berdasarkan Akte Notaris dari Bapak Andry Surya Darma Sakti, Notaris di Kota Bogor, sesuai Akte Notaris Nomor 03, tanggal 31 Agustus 2016, dengan nomor pendaftaran 5016090732101111. Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI tentang pengesahan pendirian Yayasan Cinta Dakwah Nomor AHU-0035955.AH.01.04.Tahun 2016, ditetapkan di Jakarta 07 September 2016. Yayasan ini bergerak di bidang Pendidikan, Dakwah, Syiar dan Penerbitan.
Dalam bidang pendidikan, di akhir tahun 2016 lahirlah program unggulan kami bernama Pesantren Yatim yang kami beri nama Pesantren Mabda Islam, saat ini berdomisili di Sukabumi. Impian kami pesantren untuk anak yatim dan piatu ini bisa berdiri di setiap kota di Indonesia, dengan santriwan-santriwati kurang lebih 1.000 orang. Keunggulan program pesantren yatim ini didirikan dengan tagline Inovatif, Mandiri, Kreatif. Jadi dengan berbasis keuangan mandiri yang disokong dari usaha mandiri pesantren meliputi pekerbunan, agro dan lain-lain.
Dalam bidang dakwah dan syiar, kami mendirikan Mabda TV, sebuah media siar yang berbasis internet, yotube, dan pada pekermbangannya kami berharap menjadi salah satu TV alternative keluarga muslim. Masih di bidang syiar, kami juga pernah menerbitkan buku untuk kalangan anak-anak muda, yang berjudul “Mari Bicara Cinta”, dan “Kau yang Terbaik dari yang Maha Baik”. Kemudian di bidang sosial kemanusiaan, kami aktif menjalin hubungan serta menyalurkan bantuan kemanusiaan di Palestina, melalui salah satu rekan Indonesia yang berada disana. Pada setiap bencana alam yang terjadi di dalam negeri, kami juga bergerak cepat untuk menyalurkan bantuan kepada daerah tersebut.
Masih banyak aktivitas-aktivitas lain yang sudah kami kerjakan, seperti penyaluran zakat, penyebaran dan penyembelihan korban saat idhul adha, kemudian ada juga pemberian bantuan untuk rumah tidak layak huni, dan sebagainya. Kami berharap, baik Majelis tausiyah cinta maupun Yayasan Cinta Dakwah mampu dikembangkan dan turut memberi kontribusi positif kepada masyarakat, mulai dari kajian, seminar, training, buku, hingga aktivitas-aktivitas sosial. Sesuai dengan visinya menjadi organisasi dakwah sekaligus NGO (non government organization) global, yang menjadi rujukan bagi organisasi atau NGO lain, maka upaya ikhtiar kami tidak terlepas dari bantuan, dukungan para netizen yang mana disitulah kami bermula berdiri.
Kami masih terus berinovasi baik dalam bentuk program maupun aktivitas, agar cita-cita kami bisa survive dan sekaligus terwujud, sebagaimana tagline cinta dakwah, yakni menebar cinta dengan dakwah. Dakwah senantiasa menjadi ruh langkah dan perjuangan kami.
Terimakasih, mohon doanya agar kami istiqomah dalam menjaga amanah ini, agar kebahagiaan tidak hanya milik kami, tapi milik semua insan. Agar kebahagiaan yang kita miliki tidak hanya di dunia, tapi juga bisa tembus hingga ke akhirat. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.[]